beberapa waktu kemarin ada siswa juga yang bertanya tentang karya ilmiah . Nah, ini deh di kasih contohnya. Tapi ada ketentuan-ketentuan yang wajib kalian mengerti tentang karya ilmiah . gak asal buat lohh..
Yah namanya juga karya ilmiah . kalian harus meneliti dulu bahan atau objek yang hendak kalian buat karya ilmiah . metodenya banyak.. seperti observasi, survei, wawancara, diskusi, intuitif, dan lain-lain .
Penulisan huruf nya pun jangan sampai keliru yaa.. seperti huruf kapital, spaci, dll.. pokoknya susunannya harus sistematis sesuai ketentuan yang telah ada .
Langsung aja deh liat contoh yang di bawah ini ;)
APRESIASI
SASTRA NOVEL
"ATHEIS"
kelas IX A
Karya: Achdiat K. Mihardja.
Disusun oleh
Leo Arlangga
Kartika Wulandari
Adi Irawan
Erinawati
Ery Trijayanti
Tedi Fitriyadi
SMP
NEGERI 01 SUMBERJAYA
TP.2014/2015
Halaman
Pengesahan
Judul Novel : Atheis
Karya : Achdiat K. Mihardja.
Penerbit :PT Balai Pustaka
(Persero)
Dicetak Pada Tahun
:2009
Tanggal Pengetikan
:3 Oktober 2014
Disusun oleh:
Adi
Irawan
Erinawati
Ery
Trijayanti
Kartika
Wulandari
Leo
Arlangga
Tedi
Fitriyadi
Wali
Kelas Guru
Pembimbing
Sulastri,S.Pd. Drs. Hasril
NIP: NIP:
Mengetahui ,
Kepala SMP N 01 SUMBERJAYA
Sukarman, M.Pd. MM.
Halaman Persembahan
Hasil makalah ini kamu buat
bukan hanya untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia saja. Tetapi juga sebagai
sarana untuk menambah pengetahuan serta lebih menyadari arti pentingnya
keimanan. Maka kami ucapkan terimakasih kepada:
Ø Bapak
Sukarman, M.Pd.MM selaku kepala SMP N 01 SUMBERJAYA
Ø Drs.
Hasril sebagai guru pembimbing yang telah membantu kami
Ø Orang
tua dan rekan-rekan yang mendukung kami.
Ø Serta
semua pihak yang telah mendukung kami dalam penyusunan hasil apresiasi karya
sastra novel "Atheis".
MOTTO
v Perisai
utama bagi setiap insan yaitu “iman”
v Ketika
kita percaya akan adanya tuhan, ketika itulah hati kita terbuka
v Disaat
kita menghadapi godaan, maka iman adalah senjatanya
v Hidup
tanpa pedoman sama halnya kapal tanpa nakoda
v Agama
adalah jembatan penghubung segala kebaikan
v Tak
ada yang lebih sempurna dari kuasa “Tuhan!”
v tak
ada patung tanpa seniman.
v Rumah
tanpa atap hanyalah sia-sia.
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan hasil apresiasi karya sastra novel yang berjudul “Atheis” ini.
Cara pembuatan dan susunan makalah ini kami buat melalui sistem diskusi. Kami menyusun
makalah secara rinci dan praktis sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Hasil apresiasi karya sastra novel
yang kami susun diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat menumbuhkan
rasa apresiasi dalam diri kita sendiri terhadap karya sastra, khususnya novel
sastra. Kami juga mengharapkan hasil apresiasi karya sastra kami dapat
mendorong siswa-siswi berkreatif kritis dan analitis.
Semoga makalah hasil apresiasi karya
sastra kami dapat menambah pengetahuan serta wawasan kepada kalian semua. Tak
lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada kalian semua yang telah mendukung
pembuatan hasil apresiasi karya sastra kami.
Apresiator
Daftar Isi
Halaman
Pengesahan…………………………..………………….ii
Halaman Persembahan…………………………..………………iii
Halaman Persembahan…………………………..………………iii
Motto…………………………………………….……………………..iv
Kata
Pengantar……………………….……………….………….v
Daftar
Isi……………………………………………………………...vi
Sinopsis…………………………………………………………….…vii
Bab I Pendahuluan……………………………………………….1
I.1 Latar belakang………..………..……….……………..1
I.2 Tujuan dan manfaat………………………….………..1
I.3 Metode…..……………..…………………………….……1
Bab II Unsur
Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik….……………2
II.1
Unsur Intrinsik………………………………………2
1.1.1.
Tema…………………………………………………….2
1.1.2.
Alur……………………………………………………...2
1.1.3.
Latar……………………………………………………….2
1.1.4.
Penokohan……………………………………….……2
1.1.5.
Sudut Pandang……………………………………..3
1.1.6.
Amanat……………………………………………...3
1.1.7.
Imajinasi……………………………………………3
1.1.8.
Gaya Bahasa……………………………………...3
II.2 Unsur
Ekstrinsik…………………………………………...4
1.2.1 Agama………………………………..……………….4
1.2.2 Pendidikan………………………………..…………4
1.2.3 Sejarah…………………………………….…………4
1.2.4 Epoleksosbud………………….........………….4
1.2.5 Filsafat………………………………………....……4
Bab III.
Penutup………………………………………………….5
Kesimpulan dan
Saran…………………………………………5
1.1
Kesimpulan…………………………………..……………..5
1.2
Saran………………………………………..………………….5
Lembar
Penilaian………………………………………..……..6
Daftar Pustaka…………………………………………………..7
Sinopsis
Hasan
dilahirkan di desa Penyeredan, ayah dan ibunya adalah penganut aliran tarekat.
Hasan mempunyai adik angkat bernama Fatimah. Pendidikan akhlak yang sejak kecil
yang diajarkan orang tuanya yang juga cerita surga dan neraka. Sangat melekat
di benak hasan hingga dia dewasa.
Setelah
dewasa ia melanjutkan sekolahnya di Mulo, Bandung. Setelah tamat, ia bekerja di
Jawatan Air Kotapraja, Bandung. Hasan sendiri sudah menjadi murid tarekat yang
dianut ayahnya sebenarnya hasan menganut ilmu tarekat yaitu untuk melupakan
Rukmini mantan kekasihnya yang di kawini oleh saudagar Jakarta. Dengan ajaran
itu Hasan mengasingkan diri dari lingkunganya. Saat bekerja hasan bertemu
dengan rusli teman kecilnya. Pertemuan itu sangat istimewa untuk hasan. Rusli
datang dengan Kartini yang bagi hasan sangat mirip dengan Rukmini.
Sejak
itu kehidupan hasan yang semula memandang dunia dengan bayangan surga – neraka
mulai bergetar dengan tata krama yang diperlihatkan Rusli dan Kartini.
Pandangan Hasan, Rusli yang kafir itu terlalu bebas,juga Kartini, janda muda bekas seorang istri rentenir tua
keturunan arab terlalu modern.dan saat itu
bertekad untuk menyadarkan kedua
orang itu.
Tekad
Hasan hancur berantakan. Menghadapi Rusli yang berpikir rasional, Hasan tak
mampu berbuat banyak. Kalau saja tidak ada Kartini Hasan akan mudah menjauhi
Rusli. Pertemanan Hasan dengan Rusli dan Kartini makin mengggoyahkan keimanan yang
dimiliki Hasan. Kemudian datanglah Anwar yang anarkis, Hasan akhirnya
benar-benar melepaskan keimanannya, Hasan juga menentang ayahnya. Penentangan
itu di pertegas lagi untuk mengawini Kartini.
Waktu
beredar terus. Kebahagianya tak berlangsung lama dengan Kartini. Dalam benak
Hasan, Anwarlah penyebab putusnya
hubungan dengan sang ayah. Anwar juga yang sering mendatangkan kecemburuanya.
Pandangan Anwar terhadap Kartini patut dicurigai, begitu menurut Hasan.
Perasaan
dosa dan sesal Hasan kepada ayahnya tak lepa sama sekali. Dengan
dongeng-dongeng masa kecilnya tentang neraka, semakin menghantuinya. Semua
masalah itu tambah meruwetkan kehidupan rumah tangganya. Sampai akhirnya Hasan
dan Kartini bercerai.
Ternyata keputusan itu tidak membuat
Hasan tenang. Ketakutan dan kecemasan tentang neraka terus saja menghantui.
Ketika ia menderita tekanan batin yang sangat hebat hingga terjatuh sakit, ayahnya
meninggal. Hal yang memberatkan Hasan bukan soal kematiannya, tetapi karna
maafnya di tolak oleh ayahnya, yang menjelang orang tua itu menghembuskan
nafasnya yang terakhir.
Sementara perasaan hanyut dalam
kegalauan yang tak kunjung reda, selama itu pula berusaha mencari kebenaran
yang nyata mengenai keimanannya. Beberapa teori yang dikemukakan Rusli dan
Anwar dirasakannya semakin menyesatkan. Maka, Hasan tidak dapat berbuat lain
dari berusaha membalas dendam kepada Anwar. Semua itu akibat tingkah laku
Anwar, ia pula harus menanggung akibatnya. Atas keputusan ini, akhirnya Hasan
tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya untuk keluar mencari Anwar. Semakin
marah ia semakin cepat pula langkahnya. Pada saat yang bersamaan, gaung sirine
tanda bahaya udara meraung raung memecahkan kegelapan malam, tapi Hasan tak
peduli, ia terus melangkah dan langkah itu terhenti ketika Hasan merasakan
sebuah peluru menembus pahanya. Badan yang lemah itu berguling guling sebentar
di atas aspal, bermandi darah. Kemudian dengan bibir bergegas ia berkata
“Allahu Akbar”, tak bergerak lagi.
Bab I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Kami memilih novel yang berjudul
“Atheis” ini karena mulai dilihat dari tampilannya menarik, terdapat
nilai-nilai moral tentang keagamaan yang cukup kuat. Dan kami rasa, jika kita
memahami isi novel tersebut, kita akan lebih bisa memperkuat keimanan kepada
sang khalik dan memantapkan pedoman hidup yaitu “agama”.
1.2 Tujuan
dan Manfaat
1.2.1
Tujuan
Tujuan dalam novel
“Atheis” antara lain:
Ø Untuk menambah
pengetahuan tentang bagaimana kehidupan manusia di luar sana
Ø Untuk memberi
ajaran-ajaran tentang tauhid atau keimanan
Ø Untuk mengajarkan
arti nilai-nilai islam dalam bermasyarakat
Ø Untuk menambah
wawasan tentang permasalahan dalam pengaruh social
1.2.2
Manfaat
Manfaat yang didapat
dalam isi novel ini adalah:
Ø Memotivasi kita
untuk berpegang teguh pada ajaran agama
Ø Memotivasi rasa
cinta pada Tuhan dan mengamalkan segala perintahnya
Ø Menyadarkan kita
bahwa hidup hanya sia-sia tanpa pedoman
Ø Meyakinkan hati
kita agar selalu ingat kepada sang khalik
1.3
Metode
Selama pembuatan
makalah ini, kami menerapkan metode intuitif dan diskusi. Dimana kami mengamati
karya sastra tersebut dengan menggunakan pikiran dan perasaan sebagai media
utama untuk menafsirkannya, dan kemudian kami membicarakan kembali tentang
isi-isi dalam novel antar anggota kelompok. Bertukar pendapat, saran, dan juga
penjelasan.
Bab
II
Unsur
Instrinsik dan Ekstrinsik
1.1Unsur Intrinsik
1.1.1 Tema:
permasalahan
antara keimanan dan pengaruh sosial
1.1.2 Alur:
Campuran(hal.1)
1.1.3 Latar:
1.1.3.1 Latar tempat:
• Kampung Penyeredan. (hal. 10)
• Bandung. (hal.22)
• Loket.(hal. 26)
• Kebon Manggu(hal.54)
• Penginapan dekat stasiun. (hal.218)
• Jalan besar(hal.247)
1.1.3.2 Latar waktu:
• 1 Oktober setelah Hasan dan Kartini menikah
kira-kira tiga tahun setengah. (hal 177)
• Hari minggu, yaitu terdapat hawa pagi yang
sejuk.(hal.89)
• Jam 07.11.(hal.187)
• Sore hari setelah Hasan dan Kartini berkelahi.
(hal.213)
1.1.3.3 Latar Suasana:
• Menakutkan
saat Hasan dan Anwar berjalan menyusuri kuburan Garawangsa.(hal.157)
• Menegangkan
saat Hasan memarahi dan memukuli Kartini.(hal.182)
• Romantis
saat Hasan dan Kartini jatuh cinta.(hal. 132)
·
Menegangkan saat
Hasan bertengkar dengan ayahnya.(hal.168)
1.1.4 Penokohan:
·
Hasan :tidak
berpendirian tetap.(hal 137)
·
Kartini : setia (hal.
75)
·
Rusli : nakal (hal. 29)
·
Anwar :
rakus, tidak sopan(hal.108)
·
Orang tua
Hasan :
taat pada agama (hal.11)
·
Rukmini :pintar, baik,
sholeha(hal.46)
·
Haji Dahlan : penasehat yang
baik(hal.12)
·
Fatimah : baik hati,
rajin, penurut(hal.144)
·
Bung Parta : pandai (hal.21)
·
Bibi Hasan : baik ,rajin beribadah(hal.45)
·
Mimi : jujur(hal.92)
·
Ibu Kartini : serakah(hal.34,35)
·
Pak Artasan : pandai mendongeng ,
penakut, (hal.153,154,158,159)
·
Pak Ahim : sopan, penakut, (hal.52,155)
·
Siti :
pandai bernasehat. (hal. 14-19)
1.1.5 Sudut
pandang
orang
ketiga serba tahu. Yaitu Hasan.(hal.1 dan hal.250)
1.1.6 Amanat
• Turutilah perintah orang tua kita selagi
perintah itu benar
• Tetaplah pada pendirian, jangan mudah
terhasut oleh orang lain
• Cintailah Tuhan kita lebih dari apapun yang ada di dunia ini
• Kita harus rajin beribadah agar selalu diberi
pertolongan oleh Tuhan dari segala persoalan yang ada
• Jangan terburu-buru mengambil keputusan,
pikirkanlah dahulu secara matang.
• Jangan merasa minder dengan pendirian kita
sendiri
1.1.7
Imajinasi
Perjalanan
iman Hasan melewati kuatnya pengaruh
sosial sehingga ia terjebak pula dalam kegelapan
1.1.8 Gaya
bahasa
1.Personifikasi
• Di
muka gedung itu menoleh semuanya ke arah kami dengan agak kaget sedikit.(hal.4)
2.Asosiasi
• Yang
masih aku ingat pula ialah janggutnya yang meruncing ke depan seperti janggut
kambing benggala.(hal.13)
• Kepala
ku melenggak lenggok seperti wayang.(hal.17)
3.Metafora
• Serupa
onggok-onggokan daging juga yang tak berdaya apa-apa pula.(hal.1)
• Tergores-gores
tanah bekas selok yang diseret-seret.(hal.4)
4.Fabel
• Dua
minggu yang lalu mereka itu masih merasa dirinya singa yang suka makan
daging.(hal.1)
• Berpikir-pikir
seperti saya jugakah singa-singa yang sekarang sudah menjadi onggok-onggok
daging itu.(hal.2)
• Takut
kalau-kalau aku akan menjadi buaya atau akan tersesat ke jalan
pelacuran.(hal.21)
• Orang
yang banyak dosanya di dunia ini akan merangkak-rangkak seperti siput di atas
seutas benang yang tajam(hal.18)
5.Parabel
• Sesudah
menyebrangi jembatan itu, maka sampailah ia ke depan pintu gerbang
surga.(hal.18)
6.Perifrasa
• Jembatan
pisau yang sangat tajm, lebih tajam dari sebuah pisau cukur, sebab pisau itu
tajamnya seperti sehelai rambut dibelah tujuh.(hal.15)
7.Hiperbola
• Terlalu
terpukau rasanya.(hal.2)
• Hidung
terbenam dalam sapu tangan yang basah karena air mata(hal.2)
• Hilang
menepis seperti uap habis tak berbekas.(hal.4)
• Suaranya
menggores tajam dalam hati ku seperti suara paku di atas batu tulis.(hal.4)
• Mendengar
jeritan yang pedih itu.(hal.4)
• Kartini
menangis terisak-isak(hal.5)
• Bergelemprang
suaranya menepuk ketenangan masa subuh yang masih sunyi.(hal.14)
• Melalui
sinar matanya itu seolah-olah mengalirlah perasaan kasih sayang.(hal.20)
8. Repetisi
• Di
dunia tiada yang tetap, tiada yang kekal tiada yang abadi.(hal.1)
• Segala-gala
serba berubah serba bergerak serba tumbuh dan mati.(hal.1)
• Makin
membesar makin menekan makin menindas.(hal.4)
9.Tautologi
• Sebab
abadi, tetap kekal.(hal.2)
• Hampa,
kosong, serba kabur seperti di dalam mimpi.(hal.4)
10.Klimaks
• Sekolah
sudah tamat, pekerjaan sudah punya, tinggal pegangan yang utama dalam
agama.(hal.21)
11.retorik
• Kalau
harapan telah tak ada lagi untuk memperbaiki segala kesalahan? Untuk menembus
segala dosa?(hal.1)
• Terhadap
siapa ia berbuat dosa itu sudah tidak lagi, sudah meninggal dunia?(hal.3)
• Tapi
bagaimana caranya?(hal.3)
• Iya,
kepada siapa? Kepada siapa?(hal.4)
• Apa
arti bungkus kalau tidak ada isinya. Betul tidak, kak?(hal.12)
• Kapal artinya sareat, kakak sudah punya,
bukan?(hal.12)
• Nanti
engkau dikirim oleh-oleh ya. Mau apa?(hal.14)
12.Simbolik
• Sekalipun
hanya berkedip-kedip kecil seperti lilin tengah malam yang sedang tercekik
lambat-lambat oleh gelita.(hal.3)
1.2 Unsur Ekstrinsik
1.2.1
Agama
Islam. (hal.11)
1.2.2
Pendidikan
"berita yang sangat
menggembirakan tentang kelulusanku dalam ujian tamat sekolah
Mulo."(hal.20)
1.2.3.Sejarah
"Jepang telah hancur
kekuasaannya oleh tentara Sekutu dan Rusia".(hal.1)
"belum seminggu yang lalu
pemerintahannya telah menyerah kalah kepada kekuatan kaum Sekutu dan
Rusia".(hal.5)
1.2.4
Epoleksosbud
1.2.4.1 Ekonomi
"dengan pensiunnya menteri guru,
dengan pensiunnya yang besarnya hanya enam puluh rupiah, ia bisa hidup
sederhana di kampong itu".(hal.10)
1.2.4.2 Politik
"serdadu-serdadu dan opsir-opsir
Kenpei Jepang berkerumun-kerumun di gang-gang dan di ruangan-ruangan yang kami lalui".(hal.1)
1.2.4.3 Sosial
Rusli adalah seorang yang suka
membantu dan menolong yang membutuhkannya serta sebagai pelindung yang
diperlukan seperti kartini meminta perlindungan dan bantuan kepada
Rusli.(hal.36)
1.2.4.4 Budaya
"bahwa aku harus kawin dengan
seorang keturunan menak, artinya orang yang keturunan "raden"(hal.22)
1.2.5Filsafat
"Tuhan adalah sumber segala cinta
yang melarang manusia berbuat dosa terhadap sesama mungkin.(hal.2)
Bab III
Penutup
Kesimpulan dan Saran:
1.1 Kesimpulan
Dengan
mengamati isi atau makna dari novel atheis kita dapat mengambil hikmah maupun
pelajaran. Yaitu berpedoman dan memperkuat iman selalu.
1.2 Saran
§ Sebaiknya
novel atheis agar diadakan di perpustakaan, supaya para siswa dan siswi bisa
mengambil pelajaran dalam novel ini.
§ Kami
juga menghimbau kepada semua siswa dan siswi untuk membaca kisah-kisah sastra.
§ Kami
mengharapkan kepada siswa-siswi setelah membaca novel ataupun sinopsis novel
atheis segera menanamkan keimanan yang kuat seperti yang diajarkan dalam novel
tersebut.
Lembar Penilaian
No.
|
Nama
|
Nilai Pribadi
|
Nilai kelompok
|
jumlah
|
1
|
Leo
Arlangga
|
|||
2
|
Adi
Irawan
|
|||
3
|
Erinawati
|
|||
4
|
Ery
Trijayanti
|
|||
5
|
Kartika
Wulandari
|
|||
6
|
Tedi
Fitriyadi
|
Oke deh.. Itu hasil penelitian karya ilmiah kami dari SMP N 01 Sumberjaya, Lampung.
Semoga bermanfaat..
Jangan pernah berhenti berkarya, dan tanyakan apa yg
belum kalian pahami
belum kalian pahami
"Copas without asking and learning isn't usefull for yourself"
;)
;)
Lucky Club Casino Site 2021 | Live Slots and Table Games
BalasHapusLucky luckyclub Club Casino is owned and operated by the SBC and owns the Lucky Club Casino. All games are authentic in Las Vegas style.
Casino & Resort - Mapyro
BalasHapusFind the best 10 Casino & Resort vacation 고양 출장안마 rentals in Las Vegas, 진주 출장마사지 NV. 1 Casino Way; Las 논산 출장안마 Vegas, NV 서귀포 출장마사지 89109; 오산 출장안마 (702) 862-8000; Visit Website.